Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Kampus

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (FE UNPAR) dalam rangka Dies Natalis ke 61 telah  menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Pemilahan dan Pengolahan Sampah Organik” di lingkungan kampus UNPAR sebagai bagian dari salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini  dilaksanakan pada hari Kam is tanggal 2 Juni 2016 di Aula Gedung 9 FE UNPAR, yang dihadiri oleh sekitar seratus orang undangan, yang terdiri dari wakil rektor,  dosen dan karyawan UNPAR serta pengelola kantin di lingkungan kampus UNPAR.

Di lingkungan UNPAR, sampah dalam beragam variasi bentuknya masih cukup banyak ditemui dimana-mana.  Sampah di UNPAR dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik tidak dapat didaur ulang sedangkan sampah organik dapat didaur ulang. Sampah yang dapat didaur ulang memiliki nilai ekonomis sehingga sampah yang telah dikumpulkan  akan dapat dijual pada pengepul. Sampah yang tidak dapat didaur ulang akan dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) untuk dipilah kembali oleh pengelola TPS. Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.

Sampah terbanyak di lingkungan kampus UNPAR di antaranya adalah berupa sampah tissue,  kertas pembungkus makanan, plastik, dan botol bekas minuman serta sisa makanan. Pengelolaan sampah telah dimulai dengan cara memfasilitasi proses pemisahan sampah dari tangan pertama di mana Universitas/Fakultas menyediakan tempat sampah yang memudahkan warga UNPAR membedakan pembuangan sampah plastik, sampah kertas dan sampah organik. Di beberapa spot dapat kita temukan satu set tempat sampah yang telah dilengkapi stiker atau petunjuk pengelompokan ini.

Pengelolaan sampah yang belum optimal dapat mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air dan tanah. Pengelolaan sampah yang baik dapat menerapkan konsep 3R yang merupakan singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya, sedangkan Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan  Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi suatu produk baru yang bermanfaat. Pemerintah kota Bandung menerapkan konsep 3R dengan slogan Kang Pisman yang merupakan singkatan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan.

Acara sosialisasi dibuka dengan sambutan oleh Ibu Dra. Elsje Kosasih, Ak., MSi, CMA selaku Ketua Panitia Dies Natalis ke-61 FE UNPAR dan Ibu Dr. Maria Merry Marianti selaku Dekan FE UNPAR. Selanjutnya materi disampaikan dalam bentuk sharing oleh Ibu Dra. Siwi Nugraheni, MEnv., Bapak Bawono Budianto, Bapak Petrus Dwi Purwoko, S.Kom, dan Bapak Subagyo. Ibu Siwi memaparkan fakta yang menggelitik tentang sampah dan pengelolaannya secara umum di dunia dan di UNPAR serta secara spesifik memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah dengan cara memulai dari diri sendiri. Bapak Bawono menyampaikan pengalamannya dalam mengolah sampah organik secara fermentasi menjadi pupuk kompos dan pupuk cair. Dalam kesempatan ini beliau juga mendemonstrasikan teknik pembuatan kompos dengan bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Bapak Petrus membagikan pengalamannya menerapkan pemilahan sampah dan mengolah sampah organik menggunakan biopori di program D3 Manajemen UNPAR. Sementara Bapak Subagyo menyampaikan pengalamannya dalam memilah sampah harian di FE UNPAR dan mengolah sampah tissue, yang notabene merupakan sampah terbanyak,  untuk diproses menjadi media tanam dan  dibuat kompos.  Selain itu, pada kesempatan ini ditunjukkan pula beberapa contoh hasil pengolahan kertas bekas dan botol plastik bekas menjadi wadah yang unik dan bermanfaat, yang sebelumnya telah dibuat oleh tim mahasiswa D3 Manajemen dan Divisi Pengabdian kepada Masyarakat.

Untuk mendukung UNPAR menuju sustainable university, salah satu penerapannya adalah melalui kegiatan pengelolaan sampah ini. Tentu saja, untuk meningkatkan efektivitas kegiatan ini, dibutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak. FE UNPAR melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah berusaha berkontribusi untuk menggerakkan mahasiswa untuk turut serta dalam aksi positif ini.

Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan melibatkan para dosen sebagai agent of change yang akan meluangkan beberapa menit waktunya di kelas untuk menyampaikan materi mengenai pengelolaan sampah kepada para mahasiswa di kelas yang diampunya. Agar informasi yang disampaikan oleh setiap dosen seragam maka panitia divisi pengabdian akan menyediakan satu keping CD materi untuk setiap dosen yang berkenan terlibat sebagai agent of change.  Setelah mahasiswa memperoleh informasi yang berulang dari para dosen terkait gerakan dan proses pengelolaan sampah di lingkungan kampus, diharapkan lambat laun dapat membentuk rasa memiliki dan kepedulian pada lingkungan yang berkelanjutan. Dengan demikian, semoga sedikit demi sedikit setiap warga UNPAR, termasuk karyawan, dosen, mahasiswa, dan juga pengelola kantin, semakin menyadari peran pentingnya untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah di lingkungan kampus UNPAR.

 

(FE UNPAR/Nina Septina)

X