ORASIO DIES NATALIS FE KE-68

Fakultas Ekonomi, fakultas pertama dan tertua di Universitas Katolik Parahyangan, menginjak usia ke-68 pada tahun 2023. Dalam perayaan Dies Natalis tahun ini yang diselenggarakan pada Jumat, 27 Januari 2023, terdiri dari beberapa agenda utama, di antaranya penyampaian Laporan Dekan Fakultas Ekonomi Tahun 2022 yang disampaikan oleh Dr. Budiana Gomulia, Dra., M.Si., Orasi Dies Natalis yang disampaikan oleh Prof. Dr. Martinus Yuwana Marjuka, pemberian penghargaan bagi mahasiswa berprestasi dari ketiga program studi, yaitu Sdri. Michelle Handoko dari Program Studi Sarjana Ekonomi Pembangunan, Sdri. Jesyca Greslin Aurellya dari Program Studi Sarjana Manajemen, dan Sdr. Andrew Christian Sudjono dari Program Studi Sarjana Akuntansi, serta penyampaian harapan oleh dekan-dekan terdahulu yang hadir, yaitu Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Tien Tesana, Dra., M.Si., Arthur Purboyo, Drs., Ak., MPAc., Catharina Tan Lian Soei, Dra., MM., Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Dr. Maria Merry Marianti.

Dies Natalis tahun ini dihadiri oleh Yayasan Universitas Katolik Parahyangan yang diwakili oleh Andreas Kurniawan Djukardi, M.Const.Mgt, Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi UNPAR, Dr. Franciskus Antonius Alijoyo, Drs., MM., orang tua mahasiswa berprestasi, serta mahasiswa-mahasiswa Fakultas Ekonomi UNPAR. Hadir pula Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum, Dr. Rachmani Puspitadewi, S.H., M.Hum, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Dr. Pius Sugeng Prasetyo, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Dr. Aknolt Kristian Pakpahan, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Dr. Theresia Gunawan, S.Sos., MM., MPhil.,  Dekan Fakultas Teknik, Doddi Yudianto, Ph.D., Dekan Fakultas Filsafat, Dr.theol. Leonardus Samosir, OSC., Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Dr.rer.nat. Cecilia Esti Nugraheni, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Farah Kristiani, Ph.D., dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UNPAR, Prof. Dr. J. Dharmo Lesmono.[SW1] 

Dalam kegiatan Dies Natalis ke 68 FE Unpar disampaikan orasi ilmiah oleh Prof. Dr. M. Yuwana Marjuka dengan tema Perspektif Pemahaman Amartya Sen Tentang Ekonomi Kesejahteraan. Amartya Sen (peraih Nobel 1998) dikenal sebagai ekonom yang pemikiran-pemikirannya dilihat sebagai titik-temu ilmu ekonomi, matematika, epistemologi dan filsafat moral. Pemikiran yang interdisipliner tersebut menjadi pilar (referensi utama) kajian ekonomi kesejahteraan yang kontribusinya meningkatkan pemahaman tentang mekanisme terbentuknya pemahaman komprehensif ekonomi kemiskinan. Amartya Sen merestorasi dimensi etik dari teori-teori ekonomi neo-klasik dengan konsep  hak individu dan akses informasi sebagai ukuran kesejahteraan individual. Teori yang dikembangkannya terdiri dari teori pilihan sosial (social choice theory), teori ekonomi kesejahteraan (welfare economics), teori keadilan, kebebasan dan capability theory (kapabilitas), teori pengukuran (measurement theory), dan ekonomi pembangunan (development economics). Isu-isu lain yang juga menjadi perhatiannya antara lain pengukuran kemiskinan dan deprivasi keberdayaan (capability deprivation), ketidakadilan (relasi asimetris) ekonomi serta perbantuan pemerintah untuk pemecahan masalah diprivasi kemiskinan serta kelaparan (famine).

Menurut Prof. Yuwana, Unpar memiliki gambaran civitas academica yang humanum seperti cita-citakan Amartya Sen (1989) yaitu gambaran manusia yang memiliki kebebasan berfikir yang memiliki critical scrutiny terhadap nilai komunitarian, sensitive terhadap deprivasi orang lain, menginklusifkan orang-orang marginal yang tak berakses pada beneficeries. Gambaran manusia yang demikian tertanam (embedded) dalam moto Unpar yaitu Bakuning Hyang mrih Guna [SW2] Santyaya Bhakti. Pemikiran Amartya Sen juga sejalan dengan tiga pilar dasar Unpar yaitu Humanum, Caritas in veritate, dan hidup dalam keberagaman.

Acara didukung pula oleh Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dengan menyanyikan beberapa lagu, di antaranya “Manuk Dadali” dan “Tokecang”. Acara ditutup dengan doa syukur dan ramah tamah. Acara ramah tamah sangat terasa kebersamaannya karena perayaan Dies Natalis tahun ini dilaksanakan secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan mengingat selama dua tahun terakhir diselenggarakan secara hybrid.

X