Jumat, 23Juli 2024 di Wisma Pratista-Cimahi Tengah Kabupaten Bandung Barat.
Lokakarya Tenaga Kependidikan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan dilaksanakan hari Jumat, 26 Juli 2024 di Wisma Pratista Parongpong diikuti oleh semua staf tata usaha dan didampingi oleh Pj. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan. Acara dimulai pukul 09.00 diawali dengan doa dan sambutan dari Bapak Samuel Wirawan, S.E., M.M., Ak. sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan serta dilanjutkan sambutan dari Ibu Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA, CIPM., Pj. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan
Lokakarya saat ini diisi dengan berbagai kegiatan disegarkan dengan pemahaman tentang dua materi “Fakultas Ekonomi UNPAR Siap Melompat” & “Keselamatan/Hygiene & Keselamatan Kerja” yang dibawakan oleh Bapak Fernando Mulia, S.E., M.Kom. sebagai Dosen tetap Fakultas
Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan dan satu materi tentang “5S” disampaikan oleh Ibu. Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA, CIPM.
“Fakultas Ekonomi UNPAR Siap Melompat” disampaikan oleh Bapak Bapak Fernando Mulia, S.E., M.Kom. beliau menyampaikan bahwa saat ini persaingan antar Universitas semakin kuat sehingga Fakultas Ekonomi harus menjadi “MENJADI FAKULTAS PILIHAN DI ERA DISRUPSI” serta kita harus memahami dan juga mau berubah di mana perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya inovasi yang begitu hebat sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas, dan memahami perubahan generasi yang serba digital, dan kita harus siap menghadapi, mendukung dengan semangat keterbukaan & mau belajar terus menerus untuk mengimbangi zaman yang semakin maju
Materi kedua disampaikan oleh ibu Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA, CIPM. tentang “5S” bukan sekedar Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh hal tersebut mempunyai tujuan untuk menciptakan area kerja yang tertata rapi, bersih dan teratur, tidak ada yang berlebihan dan ada tempat yang luas, Waste (pemborosan) mudah dikenali, sistem standar mudah dipahami dan terlihat jelas , terbangunnya disiplin secara alami dan meningkatkan image positif organisasi. Adapun yang dimaksud dengan kegiatan “5S” terdiri dari :
- Sisih/ Shot /Seiko: yang tujuannya mengurangi barang yang terlalu banyak dengan membedakan dengan jelas apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan dan dipilah mana barang yang masih sering dipakai (barang Hidup diberi tanda Kuning), yang sesekali dipakai (barang Koma diberi tanda Hijau), yang tidak terpakai( barang Mati diberi tanda merah)
- Susun/ Set in Place/Seito: Tujuannya untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang
dibutuhkan berada di tempat yang seharusnya. Tentunya menyusun barang tersebut dengan memberikan nama dan label , sehingga disaat mencari dengan mudah ditemukan, sementara benda yang sudah mati disiapkan satu tempat khusus dan tulis tanggalnya sampai pada waktu yang sudah ditentukan barang tersebut dapat dibuang/dimusnahkan. - Sasap / Shine / Seiso: Agar tempat kerja bersih dan untuk menghilangkan penyebab
timbulnya sampah. Kita harus memperhatikan setiap hari tentang kebersihan, penataan barang, sampah sehingga tempat ruang kerja bisa bersih, nyaman dan indah dipandang mata. - Sosoh / Standardize/ Seiketsu: Untuk menciptakan metode yang terstandardisasi dan rutinitas untuk mengerjakan 3S yang pertama. Kita harus punya tradisi kebiasaan tersebut menjadi metode yang harus dilakukan setiap saat dengan kedisiplinan sendiri untuk mencegah agar tidak kembali pada kebiasaan kondisi yang lama
- Suluh / Sustain / Shitsuke: Untuk “5S” menjadi bagian dari budaya organisasi kita, rutinitas kerja normal karena kebiasaan sehingga tidak seorangpun perlu diingatkan namun yang diperlukan setiap orang barus dapat melaksanakan:
• Komitmen Manajemen
• Komitmen Karyawan
• Evaluasi terus menerus
Materi ketiga tentang Keselamatan/Hygiene & Keselamatan Kerja yang disampaikan oleh Bapak Fernando Mulia, S.E., M.Kom. beliau menyampaikan bahwa “K3” sangatlah penting terlebih kita bergerak di bidang Jasa, tentunya kebersihan diri, ruang kerja, fasilitas umum terlebih untuk aset yang memiliki wujud dan bisa dilihat secara langsung dengan menggunakan panca indera (TANGIBLE) tentunya sangat wajib dilaksanakan
Tak ada rotan akarpun jadi, dalam situasi apapun kita harus kreatif untuk memecahkan masalahnya sendiri dengan cara alternatif dan inovatif, seperti halnya lokakarya yang sudah direncanakan dengan penuh persiapan tentunya sangatlah berguna serta bermanfaat, hal tersebut sungguh membuat staf tata usaha menjadi lebih semangat untuk menghadapi transformasi, dan apa yang dituliskan di pohon Ide akan muncul ide-ide inovatif yang dapat dilaksanakan dengan baik demi kebaikan diri, tim work dan juga institusi.
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan


